Senin, 07 Mei 2012

Berdendang dengan Pengamen


Mereka menyebut dirinya sebagai 'Pengamen'. Bocah-bocah ini berdendang menyanyikan lagu 'Ayu ting-ting' dengan lirik 'dimana-dimana'. Lagu 'iwak peyek' yang di populerkan oleh wayang OVJ pun turut menjadi nuansa ramai bus malam yang saya tumpangi. Tak ketinggalan lagu band Wali - Bukan Bang Toyib menambah kesan dangdut sambil bus bergoyang.
Ku perhatikan gerak-gerik pengamen cilik ini, mereka begitu semangat bernyanyi. Ada yang terbersit dipikiran ku, mereka mencari uang-uang kecil dari satu bus ke bus yang lainnya. Berlari-berebut tumpangan bersama kawan seperjuangan. Tak ada kata mengeluh dan penyakit malas yang hinggap di mimik mereka. Entah itu karena tuntutan atau mengikuti arus keadaan, yang menyebabkan mereka harus berbuat seperti ini.
Sungguh di sayangkan jika melihat pemuda minta-minta ke rumah dengan style kusut-lusuh dan mimik memelas minta belas kasihan orang lain. Saya kira tidak pantas! Ia memiliki tubuh yang sehat-muda-enerjik, jika malas-memelas seperti itu. Rugi sekali rasanya.
Mereka bisa banting tulang menjadi apapun, asalkan tidak meminta kepada orang, dengan niat seadanya. Begitu miris kawan.
Lantas bagaimana dengan kita? Apakah di sudut-sudut kehidupan kita tetap mengharapkan kemalasan itu terus menggelayuti kita? Sementara Penngamen cilik sibuk mencari uang untuk menghidupi tubuh dan yang mengeluarkan tubuh mereka?
Pantaskah kita mengeluh? Pantaskah kita malas? Pantaskah kita meminta dengan memelas? Pikirkan lah kawan. Ini hanya sebatas tempat, yakni Bus. Belum sampai ke kota-kota besar lainnya, belum di provinsi-provinsi lainnya, Negara bahkan Dunia.
Banyak yang harus kita saingi dan tandingi dengan cara-cara mulia dan baik. Kita bersaing sehat untuk meninggalkan nama baik kita di bumi ini, lantas tercatat di benak generasi berikutnya. Indah bukan? Menjadi seseorang yang dikenang karena jasa baiknya.
Salam Semangat!

0 komentar:

Posting Komentar