Senin, 13 Agustus 2012

Kepatil Reptil di Rumah Dunia



*Mereka kerap bercengkrama dengan ular, buaya, kadal, biawak, kura-kura, dan reptil lainnya.

Berbuka puasa bersama saat Ramadan tentu menjadi kebiasaan umum di Indonesia, tetapi bagaimana jika berbuka puasa bersama sambil membagikan takjil dengan membawa ular, kadal, dan kura-kura. Keluarga pecinta reptil (Kepatil) bersama dengan anggota lainnya melakukan itu di Rumah Dunia, Serang, Minggu (4/8).
Ketua Kepatil Imam Juniyanto mengatakan, kegiatan ini guna mengubah cara pandang kepada masyarakat bahwa reptil tidak semuanya berbahaya. “Terkadang ada masyarakat, jika menemukan ular langsung di bunuh. Padahal kita harus tahu dulu apakah reptil itu berbahaya atau tidak,” ujarnya.
Kepatil memiliki sekira 40 anggota yang terdiri dari berbagai profesi, seperti karyawan, dokter, mahasiswa, hingga siswa sekolah. Komunitas yang berdasarkan hobi dan ketertarikan pada reptil ini, didirikan pada April 2010.
Komunitas ini kerap memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya keberadaan reptil di alam dan memberikan arahan tentang dasar pengetahuan reptil. “Kita memiliki agenda rutin setiap minggunya yang dinamakan weekly gathering. Agenda ini kita isi dengan sharing bersama anggota, serta sosialisasi ke masyarakat dengan sebar leaflet atau brosur. Karena setiap kita kumpul tempatnya di area publik, seperti alun-alun Serang, Pandeglang, dan lainnya,” kata Imam.
Selain itu, Kepatil pun telah menyelenggarakan public display di ulang tahun serikat pekerja PT Krakatau Steel, mengadakan sosialisasi ke beberapa sekolah di Banten, dan melakukan bakti sosial berupa sunatan massal. Rencananya komunitas ini akan menyelenggarakan nonton bareng setiap minggu di alun-alun kota dan kabupaten di Banten. “Kita sedang mengumpulkan dana untuk mewujudkan rencana itu,” kata Imam.
Tak hanya sekedar berkumpul ataupun mengadakan even. Anggota Kepatil dapat sharing bersama tentang perawatan, penanganan penyakit, morfologi ular, penyediaan makanan, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan reptil. Juga, mendapatkan panduan dasar pemeliharaan bagi anggota pemula.
Menurut Imam, bagi anggota pemula diberikan rekomendasi tentang pemeliharaan reptil di kalangan keluarga. Pertama, soal penyediaan tempat yang sesuai suhu dan temperatur bagi reptil. Kedua, pemberian makanan yang tidak umum pun harus siap diterima, seperti ular yang makanannya tikus. Ketiga, komitmen keluarga dalam memelihara reptil, seperti kura-kura yang hidupnya dapat mencapai umur 50-100 tahun.
Setelah semua itu selesai, tahap berikutnya adalah memilih reptil dan ukurannya. Contoh, ular berukuran kecil dan besar, ular air dan darat. Kura air dan darat. “Yang pasti semuanya tidak berbisa,” kata Imam.
Dalam mengumpulkan informasi Kepatil kerap di bantu lembaga konservasi alam yang ada di Indonesia, seperti WWF Indonesia atau Sioux (lembaga studi ular Indonesia). Selain itu chanel televisi yang menayangkan video tentang alam atau reptil pun dapat menjadi sumber informasi.

0 komentar:

Posting Komentar