*Mereka kerap bercengkrama dengan ular, buaya, kadal, biawak, kura-kura, dan reptil lainnya.
Berbuka
puasa bersama saat Ramadan tentu menjadi kebiasaan umum di Indonesia,
tetapi bagaimana jika berbuka puasa bersama sambil membagikan takjil
dengan membawa ular, kadal, dan kura-kura. Keluarga pecinta reptil
(Kepatil) bersama dengan anggota lainnya melakukan itu di Rumah
Dunia, Serang, Minggu (4/8).
Ketua
Kepatil Imam Juniyanto mengatakan, kegiatan ini guna mengubah cara
pandang kepada masyarakat bahwa reptil tidak semuanya berbahaya.
“Terkadang ada masyarakat, jika menemukan ular langsung di bunuh.
Padahal kita harus tahu dulu apakah reptil itu berbahaya atau tidak,”
ujarnya.
Kepatil
memiliki sekira 40 anggota yang terdiri dari berbagai profesi,
seperti karyawan, dokter, mahasiswa, hingga siswa sekolah. Komunitas
yang berdasarkan hobi dan ketertarikan pada reptil ini, didirikan
pada April 2010.
Komunitas
ini kerap memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya
keberadaan reptil di alam dan memberikan arahan tentang dasar
pengetahuan reptil. “Kita memiliki agenda rutin setiap minggunya
yang dinamakan weekly gathering. Agenda ini kita isi dengan sharing
bersama anggota, serta sosialisasi ke masyarakat dengan sebar leaflet
atau brosur. Karena setiap kita kumpul tempatnya di area publik,
seperti alun-alun Serang, Pandeglang, dan lainnya,” kata Imam.
Selain
itu, Kepatil pun telah menyelenggarakan public
display di ulang
tahun serikat pekerja PT Krakatau Steel, mengadakan sosialisasi ke
beberapa sekolah di Banten, dan melakukan bakti sosial berupa sunatan
massal. Rencananya komunitas ini akan menyelenggarakan nonton bareng
setiap minggu di alun-alun kota dan kabupaten di Banten. “Kita
sedang mengumpulkan dana untuk mewujudkan rencana itu,” kata Imam.
Tak
hanya sekedar berkumpul ataupun mengadakan even. Anggota Kepatil
dapat sharing
bersama tentang perawatan, penanganan penyakit, morfologi ular,
penyediaan makanan, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan
reptil. Juga, mendapatkan panduan dasar pemeliharaan bagi anggota
pemula.
Menurut
Imam, bagi anggota pemula diberikan rekomendasi tentang pemeliharaan
reptil di kalangan keluarga. Pertama, soal penyediaan tempat yang
sesuai suhu dan temperatur bagi reptil. Kedua, pemberian makanan yang
tidak umum pun harus siap diterima, seperti ular yang makanannya
tikus. Ketiga, komitmen keluarga dalam memelihara reptil, seperti
kura-kura yang hidupnya dapat mencapai umur 50-100 tahun.
Setelah
semua itu selesai, tahap berikutnya adalah memilih reptil dan
ukurannya. Contoh, ular berukuran kecil dan besar, ular air dan
darat. Kura air dan darat. “Yang pasti semuanya tidak berbisa,”
kata Imam.
Dalam
mengumpulkan informasi Kepatil kerap di bantu lembaga konservasi alam
yang ada di Indonesia, seperti WWF Indonesia atau Sioux (lembaga
studi ular Indonesia). Selain itu chanel televisi yang menayangkan
video tentang alam atau reptil pun dapat menjadi sumber informasi.
0 komentar:
Posting Komentar