Sabtu, 10 Maret 2012

Remajakan Bumi Lewat Pohon dan Listrik



Merasakan apa yang terjadi di Bumi, tempat tinggal milyaran manusia dan segala jenis makhluk hidup seakan hati ini terus berdegup kencang setiap hari. Kekhawatiran yang mendalam seakan menghantui setiap mengingat nasib bumi saat ini, bencana yang terus-terusan terjadi mengisyaratkan bumi ini tak lagi muda. Manusia merencanakan bencana itu sendiri, dengan mengembangkan segala keahliannya untuk membangun peradaban di bumi melalui suatu karya yang kebanyakan merusak alam.
Begitu lumrah dan hal yang wajar ketika beberapa kota besar di Indonesia tergenang banjir, namun tidak kah terkejut ketika suatu kota kecil yang sama sekali tidak pernah terendam banjir, tiba-tiba mengalami banjir selama satu minggu berturut-turut. Kiranya hal ini jangan kita anggap 'enteng’, begitu mengkahawatirkan. Bagaimana jika bencana-bencana lain menyerang tubuh kita yang lemah ini, seperti longsor atau kekeringan air di setengah luas bumi ini. Apakah itu tak membuat tubuh ini tersiksa? Lalu bagaimana jika penyakit-penyakit yang diakibatkan bencana mulai merasuki organ tubuh yang sehat, sakit gigi saja membuat kita tak tertahankan.
Sangat perlu diadakan suatu gerakan yang membuat bumi ini kembali berjiwa muda, kembali hijau, kembali harmonis dengan penghuninya. Gerakan menanam pohon merupakan hal yang mudah dilakukan bagi setiap individu, ini merupakan langkah kecil dalam meremajakan bumi.
Menanaman pohon tidak harus punya lahan beratus-ratus meter seperti ingin membuat kebun sawit atau karet, tapi cukup dengan 3 meter, pohon sudah dapat ditanam dan berkembang. Pekarangan rumah, sekolah atau kampus dapat dijadikan area penanaman.
Tak perlu pohon jati yang kita tanam tapi, kita dapat tanam pohon mahoni, akasia, angsana ataupun trembesi yang dapat cepat tumbuh. Kita dapat merasakan kerindangan dan kesejukannya, jika sudah mencapai umur 3-4 tahun.
Bumi pun dapat merasakan banyak manfaat penanaman pohon seperti menahan laju air. Karena air, akan lebih banyak terserap ke dalam tanah. Perlu diketahui air tanah yang kita nikmati saat ini adalah hasil resapan air hujan sekitar 6 ribu tahun lalu, ketika itu lahan serapan masih sangat luas terbentang.
Pun, akar pohon yang menjulur panjang sesuai umurnya akan menahan tanah yang terkikis agar tidak masuk ke aliran sungai atau saluran air yang akan menimbulkan endapan. Kemampuan inilah yang dapat mencegah terjadinya kekurangan air di musim kemarau, dan banjir ketika musim penghujan tiba.
Kemudian pohon dapat menjaga tingkat kesuburan tanah karena saat hujan butiran air tidak langsung menimpa permukaan tanah. Tetapi ditahan tajuk pohon yang selanjutnya ditahan serasah, yaitu berupa daun dan ranting kering. Hal inilah yang tidak mengelupaskan dan memercikkan butir-butir lapisan tanah bagian atas, yang umumnya subur.
Memasok kebutuhan oksigen adalah hal yang paling jelas, saat di bangku sekolah menengah pertama pun kita sudah mengenal pelajaran biologi bukan? Melalui proses fotosintesis, pohon dapat mengurangi kadar karbon dioksida hasil proses alam. Dan sekarang kebanyakan hasil aktivitas manusia, seperti kendaraan berbahan bakar fosil ataupun asap pabrik.
Menyaring debu jalanan, abu pabrik atau rumah tangga termasuk salah satu kemampuan pohon. Dengan sruktur tajuk pohon dan kerimbunan dedaunan, debu beserta kalangan polusi udara lain dapat menempel di daun sehingga saat hujan, turun akan tercuci dengan guyuran air hujan.
Begitu banyak bukan manfaat pohon bagi kelangsungan hidup umat manusia, untuk itu sekarang mari kita menananam pohon dan menghijaukan bumi kembali. Beramai-ramai mengajak keluarga, teman dan masyarakat akan lebih baik jika satu orang memegang satu pohon, atau istilah bahasa inggrisnya one man one tree. Bagaimana dengan 100 orang yang terkumpul dan memegang pohon satu persatu. Bukankah itu pohon yang terkumpul jumlahnya tak sedikit? Dijamin 4-5 tahun kedepan, pohon yang kita tanam akan besar dan rindang.
Selain itu gerakan menghemat listrik pun dapat menjadi pilihan untuk melestarikan bumi kembali asri. Pasalnya pasokan listrik diperoleh dari batu bara, dan pembakarannya dapat menghasilkan karbon dioksida yang dapat merusak lapisan ozon.
Nah, salah satu contoh kecil dalam menghemat listrik adalah saat hari raya Nyepi yang dilakukan umat Hindu di Bali. Pada tahun 2011 dapat menghemat 1 juta KL bahan bakar guna pembangkit listrik bertenaga diesel, jika diuangkan setara dengan 7 miliar rupiah. Biasanya sehari PLN membutuhkan 2 juta KL dalam memenuhi beban listrik di Bali sehari semalam. Karena umat Hindu di Bali saat menyepi bakal mematikan listriknya dan tidak beraktivitas ke luar rumah, dampaknya sangat besar bukan?
Perilaku Nyepi di Bali dapat juga kita terapkan di rumah. Walaupun tidak dengan beraktivitas diluar rumah setidaknya kita menghemat pemakaian listrik yang ada di rumah. Misal kita dapat mematikan lampu sebelum tertidur, jika lampu terus dinyalakan saat tidur. Itu tidak ada gunanya, karena tubuh terlelap sedangkan lampu terus menyala, lantas untuk apa memakai lampu saat tidur. Apakah karena takut? Itu hanya sugesti saja, dapat kita hilangkan secara perlahan.
Pemakaian listrik pada barang-barang elektronik pun, berhematlah semaksimal mungkin. Penggunaan komputer jangan digunakan untuk hal yang tidak penting misal, main game sampai berjam-jam atau nonkrong didepan televisi jangan suka berlama-lama. Jika keluarga dirumah mencuci pakaian menggunakan mesin cuci, mulai sekarang pakai lah energi kita untuk mencuci sendiri pakaian yang kiranya mudah dan gampang dicuci, seperti kemeja, kaos atau celana pendek berbahan kain.
Masih banyak bentuk penghematan listrik yang dapat dilakukan, jangan sampai muda-mudi Indonesia menghambur-hamburkan energi listrik. Karena energi listrik di Indonesia kebanyakan masih dihasilkan batu bara, sedikit sekali minat orang-orang yang menggunakan bio energi, pemanfaatan panas matahari dan kekuatan angin untuk menghasilkan energi alternatif guna aktivitas sehari-hari. Sebagai muda-mudi Indonesia yang mempunyai semangat dan pemikiran non awam, ajaklah teman-teman dan masyarakat sekitar untuk beramai-ramai menggunakan energi alternatif.
Dengan hemat listrik dan penanaman pohon, dipastikan akan banyak sekali manfaat yang diterima bumi. Bumi akan membalasnya dengan bijak dan adil seperti nenek moyang kita dahulu yang merasakan damainya hidup di bumi pertiwi ini. Yang kaya akan sumber daya alamnya, setiap jengkal wilayah Nusantara adalah lumbung emas bagi setiap makhluk hidup yang ada di Indonesia.
Untuk itu, ayo gerakkan tubuh kita agar bumi ini kembali merasakan masa-masa remaja seperti kita. Semangat dan kekuatan yang tersimpan dalam jiwa raga muda-mudi Indonesia sangat dibutuhkan untuk pelestarian dan penghijauan bumi ini. Untuk itu investasikan energimu untuk bumi!

Rabu, 07 Maret 2012

Berbagi Kebahagiaan Bersama Anak

Dunia anak memang penuh keceriaan dan kesenangan, belum lagi sang ibu yang setia menemani. Namun, hal ini kerap di lupakan oleh ibu yang memilih untuk berkarir lebih tepatnya bekerja. Padahal menemani anak saat bermain menjadi pilihan yang tepat dari semua hal, karena pada saat itulah kita mengetahui perkembangan dalam diri anak.
Walaupun saat ini banyak kaum ibu yang berkarir atau lebih kerap di sebut wanita karir, terkadang mereka tak lagi punya banyak waktu tuk sang buah hati, sempatkanlah bermain bersamanya dengan permainan permainan yang tak melelahkan bagi kita. Seperti bermain susun puzzle, permainan ini bermanfaat guna mengasah otak anak agar berfikir bagaimana menyusun suatu gambar yang benar.
Selain itu, menceritakan cerita yang lucu akan menimbulkan imajinasi yang berguna untuk proses kreatif mengembangkan kemampuan sisi otak kanan dan membentuk kecerdasan interpersonal.
Kartu bergambar pun dapat dijadikan permainan yang menarik. Cobalah untuk membuat kartu ukuran 3x3 Cm lalu tempelkan gambar-gambar binatang dan gambar yang menarik lainnya dari buku atau majalah.  Setelah itu perkenalkan pada anak, permainan ini dapat menjadi media yang efektif guna mengingat suatu gambar.
Menggambar ataupun mewarnai dapat meningkatkan kemampuan anak dalam sisi otak kanan dan lebih mempertajam ingatan anak dengan warna.
Membuat permainan hide and seek juga dapat menimbulkan keceriaan pada anak, misal dengan bersembunyi di balik kursi atau meja ini akan menyenangkan bagi mereka. Permainan menggunakan symbol juga dapat dilakukan dengan anak, misal berandai-andai bahwa kotak sepatu adalah bis sekolah ataupun kotak kardus televisi diandaikan sebuah rumah.
Permainan peran, pun dapat menjadi alternatif lain. Ia dapat berpura-pura menjadi dokter, guru ataupun pilot. Hal ini berguna mengetahui seberapa luas anak menyerap apa yang terjadi di lingkungannya.
Permainan-permainan ini dapat anda jadikan pilihan jika anda sedang lelah ketika pulang bekerja.

Menulis Bagai, Sepotong Roti

Menyajikan berita yang enak dibaca, menurutku bukanlah perkara yang mudah. Awalnya aku tak menyangka bila berita yang ku tulis akan enak dibaca. Tapi, hal itu perlu direncanakan terlebih dahulu. Berbagi pengalaman dari yang sudah ku alami mungkin akan memudahkan teman-teman mempraktikannya.
Sebelum kita memulai wawancara dengan narasumber, biasakanlah untuk membuat daftar pertanyaan agar wawancara yang kita lakukan terarah dan tidak bingung pada saat menghadapi narasumber. Selain itu kita juga harus merencakan kegiatan apa yang akan kita liput hari ini, selain menjadi tolak ukur kita hal itu berguna jika tak ada hal/kegiatan yang diberikan oleh redaktur.
Selanjutnya mencari bahan berita dari para nara sumber. Pastikan kita datang tepat waktu agar narasumber yang akan kita mintai informasinya merasa dihargai dan juga kita harus datang pada saat kegiatan itu sedang berlangsung, karena itu berguna ketika kita akan menuliskan kondisi dan situasi yang terjadi di tempat kegiatan. Jika kita sudah bertemu narasumber, galilah info selengkap-lengkapnya agar berita yang hendak kita tulis kaya akan informasi. Jangan lupa tanyakan unsur 5W + 1H karena itu merupakan syarat untuk sebuah berita. Wawancara lah minimal dua narasumber berbeda agar kita dapat membadingkan isi berita tersebut. Pada saat wawancara kita harus menyediakan buku notes dan rekaman, agar informasi yang kita kutip mencakup secara keseluruhan. Alat perekam juga berguna ketika narasumber mengatakan informasi terlalu cepat, dan ingatan kita pun sangat terbatas.
Setelah mendapatkan bahan berita yang lengkap kita harus cepat menuliskannya karena kejadian yang baru kita alami biasanya sangat melekat dalam ingatan. Hal ini juga menghindari lupanya informasi, akibat seringnya menunda penulisan berita.
Dalam menulis kita harus menyusun kerangka berita mulai dari lead (pembukaan berita), memasuki isi, isi, dan menutup isi berita. Penyusunan berita ini dilakukan agar pembaca merasa nyaman dalam membaca dan pembaca pun merasa terbawa sampai akhir pemberitaan. Disamping itu, kita juga harus menentukan angle yang akan kita ambil, agar pembaca mengetahui arah pemikiran kita. Selain itu tulisan kita tidak ngalor ngidul, hal ini akan membingungkan pembaca.
Mulai dari sekarang kita harus banyak membaca, mulai dari novel, kumpulan cerpen, majalah, Koran, jurnal, karya tulis, dan sebagainya. Karena hal itu akan membantu kita dalam memperkaya kosakata terutama untuk penulisan berita. Pembaca pun akan mengetahui mana penulis yang sering membaca atau penulis yang tidak. Selain itu, pikiran kita pun secara tidak langsung akan terbentuk oleh bahan bacaan yang kit abaca.
Buku jurnalistik pun wajib menjadi bahan bacaan kita, walau bagaimana pun itu adalah buku pegangan kita sebagai jurnalis. Buku jurnalistik mengenalkan kita lebih dalam tentang apa yang disebut jurnalistik. Banyak trik dan tips yang disampaikan dalam buku itu, terutama ‘bagaimana menjadi seorang wartawan’, teknik penulisan pun sering diajarkan dalam buku itu.
Jangan sungkan untuk berdiskusi dengan kaka senior jurnalis ataupun wartawan senior dapat juga kita bertanya pada dosen jurnalsitik kita. Karena dari mereka jugalah kita mendapatkan pengalaman selama mereka bekerja dan itu berdasarkan kondisi nyata yang pernah mereka alami sendiri.
Pada saat penulisan kita harus memilah-milah kata yang akan kita tuliskan. Hindari pemakaian kata yang berbelit-belit, hal itu akan menyebabkan pembaca cepat bosan. Padahal pesan yang kita sampaikan masih jauh untuk dibaca. Pemilihan kata yang cermat pun dapat dengan mudah dipahami dan enak dibaca oleh si pembaca.
Mungkin itulah pengalaman yang dapat kubagi kepada kawan-kawan pembaca, maklumlah jika pengalaman ku ini masih kurang.





Senin, 05 Maret 2012

Guru Ku, Seorang Bisu

Senin, itu tepatnya di 27 Februari saya renang di krakatau country club (KCC). Awalnya tak ada yang spesial hari itu, ini kebiasaan baru ku, berenang walaupun tidak rutin setiap minggu karena pekerjaan. Seperti biasa sebelum renang saya mulai dengan pemanasan, tubuh mulai saya gerakkan untuk melemaskan otot-otot yang akan saya ajak untuk meluncur di air hari ini. Beberapa menit setelah itu saya menceburkan diri, beberapa menit saya renang kemudian berhenti. Renang kembali berhenti lagi, hingga saya tertarik pada gaya laki-laki di pinggir kolam yang sedang mengarahkan anak laki-laki yang jika ditebak berumur 16 tahun. Saya perhatikan lama-lama dia tidak berbicara, pikir saya dia menginstruksikan muridnya supaya tidak berisik.
Kemudian saya cuek dan kembali renang, beberapa menit setelah bolak-balik dari satu sudut ke sudut lain mata saya kembali pada perhatian lelaki berumur 20 tahunan itu. Saya beranikan diri untuk menyapanya, "Hai mas, mas" Dia tidak menyahut, saya coba panggil lagi, "Mas pengajar renang disini ya?" Saya heran karena dirinya hanya mengangguk-angguk saja. Lalu saya berbicara kembali, "Mas tau info spanduk yang ada disana," Sambil menunjuk spanduk informasi tentang diving dan snorkeling. Dia kembali menjawab dengan isyarat tubuhnya yang sudah terlatih itu, dia menggeleng dan menaruh tangannya di telinga sambil mendadahkan tangannya pada saya.
Ahh, saya mengerti sekarang. Ternyata dia tidak bisa berbicara, tapi ada satu benak keinginan saya untuk belajar renang darinya. Karena dia telah memberikan instruksi kepada muridnya itu, saya coba untuk berkomunikasi lewat bahasa tubuh yang saya punya untuk orang itu. Saya coba menggerakkan tubuh dengan simbol gerakan tangan sambil mengayuh ke depan dengan mulut yang pelan-pelan berbicara "Bisa ajarin saya berenang,", hebatnya dia langsung paham apa yang saya maksud.
Dia coba mengajarkan saya dengan gerakan tubuhnya, dia julurkan tangannya ke depan lalu telapak tangan itu menghadap keluar dengan arah berlawanan lalu ditariknya tangan itu kebelakag sambil melebar kesamping, sampai pinggang tangan itu ditarik kembali dengan membalikkan telapak tangan keatas sambil diarahkan ke depan kemudian kembali ke posisi awal. Amazing! Dia melakukan gerakan itu tanpa berbicara.
Selanjutnya saya menirukan gerakan itu, ternyata tidak mudah untuk menirukan gerakan awal itu. Kembalinya dari air setelah menirukan gerakan dari orang itu, kembali dia mengajarkan teknik bernafas untuk perenang. Dia keluarkan nafas sekencang-kencangnya dari hidung sampai terdengar, disaat yang bersamaan dia dongakkan kepalanya sambil mengeluarkan hembusan dari mulutnya dan menarik nafas dari mulut itu. Lalu kembali saya menirukannya, sangat sulit untuk menyeimbangkan teknik bernafas seperti itu.
Tapi dia tak kehabisan akal untuk mengajari murid barunya ini, dia turun ke air dan menaik-turunkan badannya kedalam air lalu muncul kepermukaan dengan teknik nafas yang telah dia berikan tadi. Kembali saya bersemangat untuk menirukan gerakan itu dengan teknik nafas yang sama.
Lama berkutat dengan pembelajaran seperti itu, saya putuskan untuk naik ke permukaan dan mengobrol dengan dia, tidak mudah mengkomunikasikan apa yang dimaksud. Lama kelamaan saya tidak mengerti apa yang dia maksud, tak kehabisan akal. Ide muncul di pikiran saya, ku berlari ke tas dan ku ambil note dengan pulpen. Akhirnya kita ngobrol lewat tulisan, lama tulis menulis dan mengobrol diam ku tahu namanya. Hasan.
Kita mengobrol lama hampir setengah jam, berkutat di sebuah note milikku. Dan aku pun diberitahu dimana rumahnya, tempat ia mengjara di SLB Citangkil, dan impiannya menang dalam lomba lari di Palembang bulan April kalau tidak salah ingat dalam olahraga orang cacat seperti itu. Oh, ia murid yang diajarkannya tadi ternyata seorang bisu juga dan tidak bisa mendengar, ia berlatih kabarnya karena ingin ikut lomba di kejuaraan tingkat kota cilegon.
Tidak lama saya mengobrol karena ingin mempraktikan apa yang dia ajarkan, dan kabar baiknya ia menerima permintaan saya untuk mengajarkan renang secara lancar. Sungguh seperti mimpi, tidak pernah terbayangkan guru ku seorang bisu.
Setelah pulang dari KCC dan berpamitan pada Hasan, saya merenung orang yang kekurangan seperti Hasan saja dapat mengikuti lomba di tingkat provinsi. Lari pula, kenapa kita tidak bisa? Malu lah pada jiwa-raga yang masih sehat walafiat ini. Ayo, cetak prestasimu kawan sampai Tuhan memberhentikan kita untuk berprestasi.


Cilegon, 5 Maret 2012.


Mempertanyakan Kelautan di Banten ?

Pengelolaan wisata, Kelautan dan perikanan Banten belum maksimal
Tidak dapat kita pungkiri bahwa wilayah laut Negara Kesatuan Republik Indonesia mencapai 75,3% dari total wilayah NKRI sendiri. Lautan indonesia mempunyai keanekaragam hayati maupun nir-hayati. Potensi yang ada meliputi sumberdaya perikanan, minyak bumi dan gas, jasa lingkungan (pariwisata bahari) dan transportasi laut. Jika semua potensi tersebut di manfaatkan secara maksimal, akan mungkin Indonesia dapat menghasilkan produk kelautan dan perikanan terbesar di dunia pada masa mendatang.
Dulunya Indonesia ini adalah negara terbesar dengan kekuatan laut yang sudah mendunia, bukti itu di tunjukkan dengan kapal dagang yang selalu singgah melalui laut kita tepatnya pada zaman kerajaan majapahit dan sriwijaya. Kedua kerajaan ini memiliki kejayaan yang berbasis pada ketahanan ekonomi nasional melalui sentra pelabuhan dan jalur perdagangan laut yang berimplikasi pada pengembangan potensi pangan secara mandiri untuk kesejahteraan rakyat. Jika di bandingkan pada saat sekarang negara kita lebih condong pada pemanfaatan lahan di darat yang kebanyakan di gunakan untuk kepentingan industri.
Visi membangun ekonomi indonesia berbasis kelautan untuk mengembalikan kejayaan pada masa lampau menjadi filosofi berdirinya departemen kelautan dan perikanan pada tahun 1999 di bawah mandat Presiden KH. Abdurrahman Wahid (Gusdur). Dalam perkembangannya selama 11 tahun, kementrian kelautan dan perikanan menjadi cikal bakal motor penggerak ekonomi Indonesia dalam sebuah gerakan “Revolusi Biru” yakni merubah pola pikir pembangunan berbasis daratan menuju pada basis kelautan.
Gerakan Revolusi biru ini telah mengeluarkan kebijakan bersama yang menjadi dasar gerakan perubahan yakni memperkuat kelembagaan dan SDM secara terintegrasi, mengelola sumberdaya kelautan dan perikanan berkelanjutan, meningkatkan produktifitas dan daya saing berbasis pengetahuan dan meperluas akses pasar baik domestik maupun internasional. Dasar ini yang menjadi visi dan misi Kementrian Kelautan dan Perikanan periode 2010 – 2014 di bawah nahkoda Dr. Fadel Muhammad melalui visinya “menjadi Negara penghasil produk kelautan dan perikanan terbesar dunia pada tahun 2015” dengan misi “mensejahterakan masyarakat kelautan dan perikanan”
Merubah cara berpikir masyarakat indonesia secara luas tentu akan menjadi persoalan besar yang membutuhkan kerja keras dan sinergi dari masing-masing daerah khususnya kontribusi pemerintah daerah ke pemerintah pusat. Dalam hal ini provinsi Banten memiliki potensi besar dalam kelautan dan perikanan karena wilayah di bagian utara terdapat pantai dan laut yang begitu luas.
Jika kita melihat sejarah kapal dagang Belanda pertama kali datang dengan menginjakkan kakinya di pelabuhan Banten, dengan iming-iming yang manis Belanda berhasil merebut hati masyarakat Banten yang berujung pada penjajahan rempah-rempah, wilayah sekaligus produk laut dan perikanan. Dari peristiwa itu sudah jelas Banten memiliki potensi yang besar menjadi pelabuhan Internasional sekaligus penghasil produk kelautan dan perikanan.
Begitu banyak potensi laut yang berada di wilayah paling ujung pulau jawa ini terletak diantara jawa barat dan pulau sumatera. Jika kita menilik sekilas Banten memiliki daerah wisata bahari yang hampir menyamai pulau bali bahkan di sebut-sebut sebagai pulau bali kedua, pantai anyer dengan pemandangan langsung ke pulau krakatau yang indah jika menjelang sore hari sekaligus menikmati sunset sambil bersantai di pinggiran pantai atau hotel dan cottage yang berderet sepanjang pantai. Selain itu pulau umang dan tanjung lesung yang memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan mancanegara. Lalu kunjungan ke taman nasional ujung kulon yang terdapat di kabupaten Pandeglang yang merupakan salah satu wilayah konservasi alam dunia yang dicanangkan oleh badan dunia UNESCO, terdapat hutan yang masih alami dan pengunjung dapat menjumpai badak bercula satu yang hampir punah. Di tengah-tengah selat sunda terdapat gunung krakatau yang mudah di akses melalui speedboat dari pantai anyer dan carita, gunung ini terkenal karena letusannya ke seluruh dunia hingga terdengar di Australia dan Kolombo. Awan panas terusnya keluar selama seminggu setelah letusan dan mencapai wilayah Eropa, pesonanya hingga kini terus di kagumi oleh para wisatawan di seluruh dunia.
Banten harus di manfaatkan secara maksimal, sungguh di sayangkan apabila pemerintah dan masyarakat nya tergantung pada keadaan alam saja. Sikap pemerintah belum maksimal dalam meningkatkan potensi wisata khususnya di daerah anyer , belum ada infrastruktur yang memadai di daerah tersebut. Perkembangan nelayan sendiri belum ada upaya khusus untuk memajukan dan mensejahterakan masyarakat di sekitar anyer, di tambah masyarakatnya yang hanya mengandalkan peralatan seadanya. Hal ini perlu di perhatikan secara serius mengingat saat ini perkembangan teknologi kelautan dan perikanan sudah berkembang maju. Lulusan universitas maupun sekolah tinggi yang berkonsentrasi pada kelautan dan perikanan sudah banyak di cetak, apakah hal ini menjadi hambatan bagi pemerintah daerah apabila mempersalahkan SDM yang kurang mampu di Banten.
Hal ini menjadi catatan penting bagi kebijakan pemerintah daerah dan mayarakat Banten sendiri agar lebih peduli pada potensi yang di miliki. Hubungan antar mahasiwa, perusahaan industri, dan PemDa harus sejalan dan sepakat karena saat ini laut Banten penuh dengan limbah kotor yang menyebabkan populasi ikan turun secara drastis akibat habitatnya tercemar oleh bahan kimia yang berbahaya. Perlu adanya kebijakan tegas untuk mengelola limbah yang di hasilkan oleh industri yang sudah terlanjur berdiri di dekat laut dan limbah pun di buang melalui laut. Apabila pemerintah tak mampu menjalankan program ini, civitas akademika Banten mempunyai SDM yang mampu untuk menangani hal ini.
Budidaya ikan lele, nila, mujair, bandeng dan lainnya sudah mulai bermunculan. Cara berpikir masyarakat saat ini sudah lebih luas karena jiwa wirausaha sudah banyak tumbuh di masyarakat Banten. Selain itu perlu di bangun suatu lembaga pendidikan yang condong pada belajar-mengajar, yang memprioritaskan bagi anak pelaku utama perikanan (nelayan, pembudidaya dan pengolah ikan) dalam hal ini berprestasi dan sebagian besar berasal dari keluarga tidak mampu seperti Lembaga pendidikan yang sudah beridiri di Pariaman yaitu SUPM Negeri Pariaman.
Sudah saatnya Banten lebih berkontribusi dalam gerakan Revolusi Biru yang dicanangkan oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan, perubahan harus terjadi. Jika gerakan dilaksanakan secara serentak di pelosok nusantara tentu produksi kelautan dan perikanan dalam skala nasional akan meningkat. Sehingga cita-cita “menjadi negara penghasil produk kelautan dan perikanan terbesar dunia bukanlah sebuah angan-angan belaka melainkan menjadi cita-cita luhur masyarakat Indonesia yang patut di perjuangkan bersama karena ini merupakan amanat konstitusi yakni setiap daerah berhak atas pemerataan pembangunan yang sama guna “mensejahterakan masyarakatnya” khusus bagi masyarakat kelautan dan perikanan yang mayoritas tinggal di 75,3% wilayah NKRI.


*sebagian di kutip dari artikel Nuridin, S.Pi yang berjudul “Memberdayakan anak nelayan dan mengembangkan ekonomi daerah terpencil melalui lembaga pendidikan kelautan dan perikanan”.


Inspirasi ku Andrea Hirata

Siapa bilang menulis itu masa depan karir yang suram, saya rasa tidak ada pekerjaan di dunia ini yang begitu suram jika dijalani dengan sungguh-sungguh. Ahmad Fuadi dengan kayanya negeri 5 menara saja menghasilkan suatu kata yang indah dan populer dikalangan pembaca yakni Man Jadda Wajada. Beda fuadi beda juga andrea hirata, novelis yang sudah memulai debut nya dalam dunia tulis menulis ini tak diragukan. Novelnya sudah di terjemahkan ke beberapa bahasa, seperti Korea, Jepang, Cina, Jerman, dan Inggris Internasional. Yang terbaru akan diterjemahkan pula dalam bahasa Italia. kabarnya film laskar pelangi yang mendapat rating tertinggi di Indonesia akan di film kan kembali oleh perusahaan film Amerika Serikat. Karya anak bangsa dari pulau belitong ini membuktikan bahwa sastra nusantara tak boleh diragukan lagi. Menurutnya dunia tidak boleh memandang sebelah mata penulis Indonesia. Yap, itu benar sekali, bang !
Kita belajar dari sosok Andrea Hirata bahwa pencapaiannya saat ini tidak lah mudah, bagi para pembaca tetralogi laskar pelangi saya kira sepak terjang Andrea sudah tak diragukan lagi. Mulai dari sekolahnya laskar pelangi di pulau kecil Belitong hingga kuliah di perguruan tinggi Universitas de sorbone, Prancis.
Butuh perjuangan dan kerja keras untuk mencapai itu semua, semoga teman-teman penulis dan pembaca tidak berhenti sampai di sini atau di sana. Keep Write and Read ! Ayo kita melangkah dan berkarya bersama demi kemajuan Indonesia.


Catatan Seorang Pemudik, 2011

Lautan memiliki sejuta misteri yang tak kan terungkap oleh manusia, jika manusia itu tidak mengungkapnya...
Hamparan langit dan sejuta bintang menjadi makna tersendiri bagi para nahkoda untuk berlayar...
Lautan membiru ketika pagi mengawali hidup dan lautan hitam membisu, ketika mengakhiri malam yang panjang...
Ini menjadi suatu makna indah , bagi para pemudik. Mereka memaknai, menandai, mewarnai lika-liku kehidupan Indonesia jelang dan pulang lebaran...
Sangat berkesan kawan ! Mudik di tahun ini banyak pelajaran dan hikmah terpendam ketika berjalan beriringan bersama mereka...
Duduk santai , merebah tubuh diatas koran, kardus, tikar atau benda apa saja yang dapat kita jadikan tempat bersandar di lantai kelam di atas kapal...
Luar biasa saudara ku Indonesia ini, gemar bersilaturahmi, bercakap lidah hanya sekedar menyambung berbagai urusan yang sudah lama tidak di bicarakan...
Pantaslah Indonesia ku ini kaya raya, Tuhan memberi kita lebih. Mungkin karena kita gemar silaturahmi yang membuka pintu rejeki...
Tak peduli padatnya kapal, padatnya jalan hitam panas yang selalu diinjak oleh benda berjalan, atau lamanya perjalanan untuk menempuh suatu tempat yang memuat memori-memori indah tempo dulu...
Sebagai penduduk ber-KTP, aku berharap pemerintah lebih meningkatkan fasilitas transportasi laut ini, misal WC yang selalu ramai di kunjungi dan penuh harum khas manusiawi, tempat bersandar yang layak. Agar saudara ku ini tak lagi bersesak-sesakan di benda asing yang membuat mereka tak nyaman...
Bahkan ada yang dipinggir cerobong asap terbesar di kapal ini sampai berjejuer duduk di pinggiran tempat pembuangan kotoran...
Sedih aku melihatnya, semoga lewat teriakan tangan ini dapat terbaca oleh semua saudaraku di penjuru nusantara dan belahan bumi manapun...
Khusus untuk saudaraku sebangsa dan satu bahasa, pendidikan dan informasi sangatlah penting. Karena dua hal itu dapat mempengaruhi kehidupan ke depan, kebodohan dekat kekufuran dan semuanya dekat kematian...
Kebodohan terkadang cepat membawa kita ke liang kubur...
Saudara ku, orang yang berilmu akan di hargai di mata masyarakat dan di angkat derajatnya kelak oleh Allah SWT di akhirat...


Kapal Jatra II, Bakauheuni - Merak, 5 September 2011.
Sebuah catatan terinspirasi dari kondisi kapal yang di tumpangi saat perjalanan mudik lebaran ke Pringsewu, Kab. Pesawaran - Lampung


Snorkeling-an di Anyer, AjiB !

Satu jam menempuh perjalanan dari cilegon menuju bandulu Anyer, melewati jalan yang tak pantas sebenarnya untuk dilewati namun apa daya satu-satunya jalur yang dapat dilalui angkutan umum hanyalah itu. Sebenarnya membawa kendaraan pribadi lebih nyaman melewati jalur mancak terdapat hamparan sawah hijau dan pohon-pohon berumur 5 tahun di kanan-kiri, jalan begitu rindang untuk dilalui jalur itu akan tembus di pasar anyer tepat lapangan anyer.
Oke setelah menempuh 1 jam perjalanan naik angkutan umum berwarna silver dengan mengeluarkan kocek Rp. 5.000, saya sampai didepan hotel jayakarta. Lalu saya berjalan menuju basecamp Bandulu Surfing Club (BSC) disitu tepat teman saya nongkrong. Oh, ia saya ke situ bukan sekdar untuk nongkrong ataupun bermain pasir membuat istana-istana pasir yang kadang terseret ombak jika ia menepi. Tujuan saya bertemu teman semasa SMA, Aldy Suardi. Aldy sapaan akrabnya Bek menyambut saya dengan ramah langsung saja setelah bersalaman saya diberi kopi hangat, saat itu juga saya seruput dengan nikmat saya rasakan kafein yang masuk ke rongga mulut sambil ditemani ombak siang yang terlihat ramah menyambut saya sepertinya ia tahu keinginan saya ke mari, sehingga dirinya menenangkan diri dengan ombak-ombak santai bernuansa lembut.
Snorkeling adalah misi utama. Walaupun terbilang baru saya akan mencobanya. Setelah menyeruput kopi dan melihat jam tangan menunjukkan 14.30 WIB saya bersama aldy meluncur ke spot bernama Karang Meong. "Dulunya pernah ditemuin karang berbentuk kucing di sekitar sini makanya dinamain karang meong," kisah aldy kepada saya menuju spot sambil berjalan menyusur pantai. Berbekal papan berukuran kecil dan kacamata selam plus perangkatnya saya dan aldy langsung menceburkan diri "Kalau udah nyampe spot jangan sampe injek karang ya cup, ntar saya hukum," ujar aldy memperingatkan saya. Itulah pelajaran pertama yang harus diingat, karang membutuhkan waktu lama untuk berkembang menjadi indah dan tumbuh sesuai ukurannya untuk tempat ikan seperti 'nemo' bernaung.
Tak lama saya 'padel' (istilah mendayung dengan tangan saat dipapan) dan hampir sampai di spot aldy langsung menyuruh saya untuk memakai kacamata dengan rapat, dan kembali memperingatkan agar jangan sampai turun dari papan menginjak karang. Tanpa ba bi bu, aldy men-training saya untuk menggunakan peralatan snorkeling, ahh tidak mudah ternyata bernafas menggunakan mulut melalui alat seperti pipa kecil menjulang ke atas untuk mengambil oksigen. Beberapa latihan saya gugup dan panik tapi tak lama saya mulai beradaptasi dengan itu.
Berhasil menguasai kacamata selam saya dituntun ke spot utama, belum sampai spot utama saya memberanikan diri untuk melongok ke bawah air dan ternyata 'Subhanallah' takjub saya melihatnya. Karang lebar dengan warna oranye agak kemerah-merahan menyambut kedatangan saya. Terus saya lanjutkan ke depan, dan Wow terumbu karang lain turut menyapa ku untuk dilihat berwarna-warni, ungu, merah kepiting, hijau muda, sampai hijau tua. Bercampur menjadi satu di beberapa tempat tentu dengan ukuran berbeda. Bertemu ikan-ikan berjenis gepeng yang mempunyai warna hitam, kuning dan silver sedang mematuk-matuk ke karang sepertinya ia sedang menikmati santap siangnya. Menjumpai ikan-ikan hias yang hanya ku jumpai di televisi atau video saja, saat ini saya benar-benar nyata melihatnya. Pengalaman yang indah, hingga menjumpai karang berjenis bunga, bentuk piringan bertumpuk pun saya jumpai hingga karang berwarna-warni berjejer. Spot yang saya datangi tidak lah dalam tapi dangkal berjarak 4M-1M. Kehati-hatian mulai teruji disini karena karang-karang indah berjejer tepat didepan muka saya. Perlu kehati-hatian untuk melihatnya, tapi sangat beruntung dapat melihat pemandangan sedekat ini.
Beberapa lama saya menyelam kembali saya naikkan kepala untuk beradaptasi dengan udara menggunakan hidung, dan ngobrol dengan Aldy. "Kalau aja cuacanya nggak mendung pasti keren cup nggak kalah sama bunaken juga," katanya. Sayangnya hoki saya tidak bagus cuaca habis ujan dan awan sedikit mendung akibatnya air laut tidak sejernih di Raja Ampat. Saya teruskan penelusuran bawah air ini dengan rileks saya nikmati pemandangan taman laut Karang Meong ini. "Kalau saja dikelola secara profesional pasti pantai Anyer semakin ramai," Pikir saya sambil snorkel. Satu Setengah (1.30) jam saya berada disitu. Berhubung cuaca dingin hingga berpengaruh ke air, aldy berinisiatif untuk menepi karena dirinya merasa lapar. Tak lama kami 'padel' kembali sambil menyelamkan kepala ke dalam air walaupun tidak jernih tetapi karang yang bukan di spot utama tidak kalah indah dan menarik, uniknya kami diikuti ikan kecil berwarna kuning orangnye bergarus hitam. Ikan itu terus mengikuti hingga beberapa meter dari tepian kemudian kabur kembali ditengah.
Setelah menyelam kami beristirahat sekitar 10 menit ditepian hingga mengentaskan petualangan kami pada hari itu, menakjubkan dapat melihat taman laut jadi tak hanya taman bunga darat saja yang indah namun taman bawah laut lebih menakjubkan. Lagi, lagi saya melewati pantai dan pinggirannya bertemu pengunjung pantai yang pada hari itu tampak ramai walaupun cuaca agak mendung. Tibanya saya dibasecamp langsung melontarkan pujian ke om Ekeng pendiri BSC, "Keren om, bagus banget ajib dah," dan sederet pujian lain yang tak bisa diucapkan karena ketakjuban saya pada karang.
Basuh badan menggunakan air biasa membuat badan ini segar dan tak terasa lengket karena air laut, usai bebasuh. Kami kembali ke basecamp bertemu dengan Om Ekeng ngobrol ngalor-ngidul. Walaupun diiringi gelak tawa, kami serius membicangkan pariwisata Anyer. Dia mengajak saya untuk turut memperbaiki wisata Anyer terutama pantainya, begitu semangat saya diajaknya. Dipikirannya terdapat beberapa rencana yang begitu indah dan menarik, ia ingin mengelola organisasinya menjadi wadah yang menawarkan guide profesional. Long boat, Rumpon (tempat mancing ditengah pantai) ingin dimilikinya. Walaupun saat ini paket wisata karakatau, pulau sanghiang, snorkeling dipromosikan secara sederhana tetapi tetap dikelolanya dengan profesional. Alhasil banyak wisatawan yang pernah menggunakan jasa paet wisatanya itu.
Jika saja pemerintah benar-benar peduli dengan aset alam yang telah dimiliki dan tinggal mengembangkannya secara profesional. Anyer, Kabupaten Serang, Banten, Indonesia akan menjadi destinasi pariwisata terbaik di dunia dan akan menyedot puluhan juta bahkan milyaran wisatawan baik nasional maupun internasional.
Semangat untuk memajukan bangsa, wisata Indonesia dan menjaga aset alam terbaik yang telah Tuhan berikan. Itu tetap ada di dalam Diriku.


*Cilegon, 19 Februari 2012


Olahraga Murah Meriah

Olahraga merupakan penyalur kesehatan yang sangat bermanfaat walaupun badan ini akan terasa pegal nantinya. Namun, dibalik itu semua olahraga memiliki manfaat yang sangat besar pengaruhnya ke dalam jiwa dan raga kita, sob.
Olahraga memang memiliki beberapa cabang bahkan pada event olahraga terbesar se-Asia SEA GAMES SXXVI Jakarta – Palembang 2011 cabang olahraganya pun termasuk kategori yang terbanyak semenjak diselenggarakan dahulu. Di samping semua olahraga itu, ada juga yang bergenre mahal dan murah termasuk ng-gym (fitnes). Nge-gym memerlukan alat yang cukup mahal untuk di beli namun sekarang sudah bisa disiasati dengan menjadi member di beberapa pusat kebugaran di kota terdekat kalian. Olahraga murah meriah bisa kita lakukan dimanapun dan kapanpun, sesuai keinginan kalian saja.
Berbicara olahraga murah meriah, push-up termasuk jenis olahraga yang dapat kita lakukan tanpa menguras kantong. Apalagi seperti kita yang mayoritas pelajar yang kudu irit-irit duit. Push-up berfungsi untuk menguatkan bahu, lengan dan dada. Gerakannya simple saja sob. Baringkan tubuh kita secara terlentang lalu bentangkan tangan kanan dan kiri dengan jarak yang tidak sempit ataupun terlalu luas. Lakukanlah 10x dalam sehari untuk pemula dan tingkatlah setiap harinya hingga menjadi 11 – 25 kali dalam jangka satu bulan. Lalu, teruskanlah hingga mencapai batas kesanggupan maksimum tubuh kalian. Namun, sebelum memulai gerakan push-up lakukanlah peregangan, mulai dengan tekuk leher 30x ke depan dan belakang. Berlanjut ke kiri dan kanan. Setelah itu gerakan memutar kepala secara bergantian sebanyak 12x2 ulangi selama 5x. Hal ini berfungsi untuk mencegah terjadinya ketegangan pada otot leher dan melenturkannya.
Selain push-up terdapat juga sit-up yang dapat memperkuat otot perut. Lakukan dengan rebahkan tubuh kalian pada alas yang nyaman, lalu tekuk lutut dan angkat tubuh supaya mengenai lutut. Olahraga ini juga sering dilakukan oleh para pecinta beladiri. Hal ini berfungsi sebagai penahan tendangan jika dilayangkan ke bagian perut.
Skipping pun menjadi bagian olahraga yang murah meriah dan gampang dilakukan, fungsinya melakukan gerakan ini dapat menguatkan otot lengan, perut, paha, dan betis. Olahraga yang menggunakan peralatan tali ini, juga berfungsi sebagai penambah tinggi badan dan mengoptimalkan fungsi jantung.
Jogging adalah pilihan olahraga murah selanjutnya bagi kalian. Olahraga ini juga sering disebut lari-lari kecil. Walaupun kecil memiliki manfaat yang besar diantaranya menyehatkan fungsi jantung, memperbaiki fungsi pernapasan dan membuat paru-paru lebih besar sehingga dapat menarik oksigen lebih banyak saat dibutuhkan, serta menghindari encok lutut.
Semua jenis olahraga ini juga dapat meningkatkan daya imun tubuh kalian dan membuat tubuh semakin seksi karena otot yang biasanya tertimbun menjadi lemak, saat itu juga terbakar hingga membentuk otot-otot menjadi kencang dan tampak kekar. Sepertinya kalian akan terlihat begitu macho dan keren dihadapan teman. Don’t Forget, olahraga mesti rutin dilakukan minimalnya seminggu tiga kali.
Oh, ia olahraga ini dapat dilakukan baik pagi maupun sore, sesuaikan dengan jadwal yang kalian punya yap. Good luck and get benefits!.
Saya pernah mengalami pengalaman sendiri, olahraga dapat menambah berat badan kita secara ideal. Ingat, ‘ideal’ bukan meningkat tajam lantas gemuk.


Semoga Bermanfaat !


Yuk, Hemat Energi !

Banyak hal yang dapat kita lakukan untuk membuat bumi ini indah termasuk menghemat energi terpurbakan yaitu batu bara. Kita mulai dari mematikan listrik setelah pemakaian. Terkadang tindakan kecil ini sering kita abaikan bukan? Tapi jika dibiarkan terus menerus pemakaian listrik akan mengakibatkan pemakaian bahan bakar listrik yaitu batu bara semakin menggunung. Sepele' jika terlihat satu orang saja yang memakai, bagaimana jika setengah penduduk bumi melalaikan hal ini akan ada berapa gunung batu bara yang dipakai.
Apakah sudah terbayang? Mengapa pemakaian batu bara begitu pelik dipersoalkan, menurut penulis karena batu bara mengandung SO2 dan NOx (NO2 dan NO3) yang dapat mengakibatkan lapisan ozon berlubang lebih tepatnya menipis seperti gigi kita jika terserang kuman lama kelamaan gigi kita berlubang dan menipis yang berakhir dengan habisnya gigi kita.
Second, mulailah bepergian menggunakan sepeda atau berjalan kaki saat menempuh jarak dekat. Bukankah ini yang sering melanda masyarakat Indonesia kebanyakan? Bepergian ke warung pakai motor, ke minimarket diperempatan atau seberang jalan pakai motor juga, ke rumah kerabat yang hanya berjarak 100 meter pakai mobil. Sungguh terlalu. Dengan alasan bermacam-macam mereka berdalih karena capek lah, keringatan lah, panas lah dan segala keluh kesah lain yang berderet dibenaknya. Kita pikirkan sejenak, apakah hal ini merupakan masalah besar bagi kita? Jika hujan, bagaimana? Buat apa diciptakan payung oleh manusia. Nah hal ini merupakan kebiasaan, kebiasaan buruk yang dijalani. Sudahkah anda sadar? Belum ataupun tidak hal ini harus dibiasakan mengingat bumi ini semakin tua dan payah dalam berotasi.
Banyak hal yang dapat saudara lakukan selain mematikan listrik dan berjalan kaki atau naik sepeda seperti tidak menyalakan AC jika iklim memungkinkan, mematikan lampu sebelum tidur, menggunakan penerangan alami disiang hari, tidak menggunakan kulkas jika tidak ada barang yang tidak perlu didinginkan, mematikan keran saat dipenampungan air penuh, membersihkan lantai dengan sapu bukan dengan penghisap debu, mengurangi main game digital.
Yang pasti memulainya harus dengan niat baik dan ikhlas, jika tidak. Tak akan ada berkahnya untuk bumi tercinta ini. So, let's try, we love earth.