Jumat, 29 Juni 2012

SMAN 2 KS: Pnitia Jaga Kekompakan, Peserta Menahan Rindu


BREBES – Rombongan SMAN 2 KS Rabu (27/6) malam sekira pukul 02.00 WIB memulai keberangkatan Field Study Bali and Jogja 2012 ketiga provinsi yakni Bali, Malang, dan Yogyakarta. Terdapat tiga bus rombongan yang berisi 104 peserta, 10 guru pendamping, dan satu orang anggota polisi resort Cilegon.  
Sebelum keberangkatan Guru SMAN 2 KS sekaligus koordinator kegiatan A Hendrid Suko berpesan kepada peserta, agar menjaga keselamatan diri dan bersikap seramah mungkin didaerah yang dikunjungi. “Kita ini membawa nama baik SMAN 2 KS buatlah agar terlihat baik dimata masyarakat dan saling menghormati budaya, norma-norma, serta tempat disetiap daerah,” ujar dia saat memaparkan pesannya kepada peserta. Ia juga berpesan agar saling menjaga kekompakan sesama rombongan dan saling peduli  satu dengan yang lainnya. Karena itu akan membuat kegiatan berlangsung lancar.
Menurut Suko, pada hari pertama ini peserta begitu menikmati perjalanan dan sangat tertib. Dalam melaksanakan ibadah peserta pun bersikap disiplin. Ia menilai kinerja tim panitia terihat profesional, untuk usia SMA bisa dibilang nilainya sangat memuaskan.
“Saya berterima kasih pada orangtua panitia yang telah mempercayakan mereka untuk mengelola kegiatan dengan baik,” kata Suko.
Untuk menjalin kelancaran antar panitia, koordinator lapangan (korlap) yang bertanggung jawab atas teknik di lapangan selalu berkoordinasi antar korlap lain yang berjumlah enam orang. Mereka saling memberikan informasi dan instruksi yang jelas kepada peserta.
Korlap bus I Lara Amelia mengatakan, ada 15 kelompok di penelitian yang nantinya disetiap satu kelompok terbagi lima orang. “Tugas kita mengatur jadwal acara, memanajemen peserta agar tertib dan teratur, hingga pembagian kelompok penelitian. Ini merupakan pembelajaran bagi kami dalam memanajemen setiap orang yang berbeda karakter,” ujar dia.
Lara bersama panitia lainnya saling menjaga kekompakan satu sama lain. Dari pembekalan sebelum field study panitia menyatukan tekad, untuk menjaga keharmonisan dan komunikasi yang baik antar panitia.
Sementara itu, salah satu peserta Sandi Pantresna mengaku rindu pada orangtua, karena tidak bertemu mereka selama field study. Hal ini ia siasati dengan menjalin komunikasi setiap hari lewat mengirimkan pesan pendek dan menelpon orangtuanya.
Hal senada pun dikatakan peserta Gradiena Suprawarman yang merasa sedih, karena jauh dari orangtua. “Biasanya setiap hari bertemu dirumah dan kumpul bersama. Disisi lain saya pun merasa senang karena bisa berkumpul juga dengan teman-teman,” ujar dia.
Hingga berita ini ditulis, peserta sudah melewati sembilan gerbang tol utama mulai dari gerbang tol Cikupa, Tangerang, Banten hingga Tol Kanji-Pejagan, Brebes, Jawa Tengah. Dan menghabiskan waktu perjalanan selama 24 jam. (yusuf)

0 komentar:

Posting Komentar