Minggu, 27 Mei 2012

Moment Lampu Merah

Di pojok lampu merah itu, di jalanan itu, di penyebrangan itu. Aku melihat beberapa orang sedang mengamen dengan berbagai ekspresi; ceria, melas, terpaksa, dan tuntutan karena sebuah kewajiban demi hidup yang terus berputar. Ada juga seseorang yang meminta atau berteduh, mengharapkan sesuatu keluar dari tempat persembunyian barang berharga atau penyimpanan mata uang semata (dompet, kantong baju atau celana, dan tas). Lampu merah.
Selain itu ada juga yang berteduh dibawah payung atau pohon atau bahkan tiang lampu merah itu sendiri yang tidak dapat menampung kesejukan untuk dirinya dari sinar matahari. Seketika itu aku terinspirasi untuk menuliskan hal ini, banyak yang terjadi dalam moment lampu yang sebenarnya bernama lampu lalu lintas ini.
Di tiang berlampu tiga warna ini, semua orang menunggu untuk jalan dan melanjutkan perjalanannya. Namun ada juga yang memanfaatkan moment ini untuk sekedar membalas pesan singkat (SMS), atau memakai helm, hingga menyapa teman disamping motornya atau yang dibelakangnya.
Dari lampu merah ini juga, ada yang menyempatkan untuk berhenti dan memberikan secercah kebahagiaan dari dirinya untuk para ‘pengharap’ di lampu merah. Mereka umumnya berwajah ceria dan berhati putih, ada yang memberikan nasi kotak, nasi bungkus bahkan paket komplit minum beserta makannya dari resto ternama. Manusia memang bervariasi sobat!
Sekelebat kita alihkan fokus kita, ke penyerobotan di lampu merah. Ada beberapa hal penting yang harus kita pahami dalam peristiwa itu. Mereka yang menyerobot bisa saja sedang terburu-buru mengejar suatu hal yang amat penting. Ada yang memang, ketika lampu kuning ingin naik ke lampu merah beberapa detik saja. Pengendara dengan gas pool, menariknya dan membalap moment lampu kuning itu hingga berhasil melewati garis lampu merah dan menjauh dari kebisingan yang akan terjadi di lampu merah. Karena pengendara lain dari arah yang berbeda mengklaksoni kita dengan mimik kesal dan bersumpah serapah.
Anyway, dari lampu merah ini aku belajar tentang makna hidup, yakni memberi dan menerima. Saling take and give, siapa yang memberi pasti ada yang menerima. Dan yang memberi itu akan menerima juga, lewat orang (perantara) yang berbeda. Itu lah konsep sedekah. Siapa yang memberi atas niatnya pada Tuhan, maka Tuhan akan memberi sesuatu yang lebih kepada dirinya.
Mudah saja, hitungan Tuhan itu tidak akan masuk hitungan manusia. Wong, kita ngasih 2 rupiah ke si Tebe maka kita akan menerima 10 rupiah atau 20 atau 30. Tergantung keinginan Tuhan saja, yang pasti Tuhan akan menggantinya dengan hal baik dan lebih.
Hikmah lainnya, bersabarlah menunggu untuk mendapat giliran melanjutkan kehidupan selanjutnya yang tentu bahagia atau kurang bahagia. Kesempatan itu pasti akan datang, tinggal kitanya saja yang mau berusaha mengisi moment sebelum kesempatan itu datang. Terlambatlah orang yang mempersiapkan diri, ketika kesempatan datang. Banyak cara yang bisa kita pilih untuk mengisi moment itu, dan Tuhan tinggal menyetujui (meridhoi) nya saja.
Moment lampu merah memang menarik. Dari lampu merah juga sebuah perusahaan Koran tercipta, hingga berubah ke lampu hijau. ngomong-ngomong apa ya inspirasi mereka? Haha. Aneh juga, tapi ya seperti itulah suatu perusahaan menamai produknya agar mudah dikenal.
Dari lampu merah pun orang-orang menamai sebuah tempat untuk pemberhentian. Biasanya penumpang angkutan umum dan angkutan kota yang sering memakai nama ini. Dengan embel-embel bangunan di sekitarnya, misal “Bang ke lampu merah Carrefour” kata Udin calon penumpang “Iya saya anter” jawab Abang supir. Jadilah Udin sebagai penumpang.
Betewe, lampu merah itu siapa yang menciptakan yaa? Menurut Wikipedia bebas Penemu lampu merah, kuning, hijau ini adalah Lester Farnsworth Wire. Awal penemuannya diawali ketika suatu hari di jaman dahulu, ia melihat tabrakan antara mobil dan kereta kuda. Lantas Lester berpikir bagaimana cara menemukan suatu pengatur lalu lintas yang lebih aman dan efektif.
Sebenarnya ketika itu telah ada sistem pengaturan lalu lintas dengan sinyal stop dan go. Sinyal lampu ini pernah digunakan di London pada tahun 1863. Namun, pada penggunaannya sinyal lampu ini tiba-tiba meledak, sehingga tidak dipergunakan lagi.
Morgan juga merasa sinyal stop dan go memiliki kelemahan, yaitu tidak adanya interval waktu bagi pengguna jalan sehingga masih banyak terjadi kecelakaan. Penemuan Morgan ini memiliki kontribusi yang cukup besar bagi pengaturan lalu lintas, lalu ia menciptakan lampu lalu lintas berbentuk huruf T. Lampu ini terdiri dari tiga lampu, yaitu sinyal stop (ditandai dengan lampu merah), go (lampu hijau), posisi stop (lampu kuning). Lampu kuning inilah yang memberikan interval waktu untuk mulai berjalan atau mulai berhenti. Lampu kuning juga yang berjasa memberi kesempatan untuk berhenti dan berjalan secara perlahan. (Wikipedia-bebas). Begitulah kisah kepahlawanan lampu merah tercipta. Ha ha  ha!
Tapi kawan, kadang kasihan juga jika lampu merah itu berjiwa dan hidup. Ia akan marah, kesal, cerewet, dan memelototi setiap pengendara dan penyebrang yang melewatinya. Karena ia khawatir dan curiga bahwa mereka semua akan melanggar peraturan yang telah dibuatnya sejak 1863. Padahal ia diciptakan untuk mengatur lalu lintas, supaya tertib dan aman bagi pengendara.
Jika tengah malam dari jam 22.00 s/d 05.00, ia kesal sendiri. Karena merasa dirinya tidak dihargai dan dikhianati sebagai lampu merah. Ia begitu gagah berdiri dengan warna kuning serta perak dan raja dari semua lalu lintas yang dapat berubah dan menyala dengan bantuan sang kawan, ‘listrik’. ‘Saya mampu memberhentikan kalian semua pengendara, itu pun kalau kalian tidak membangkang pada ku’. Haha cukup aneh sekali ya lampu merah itu.
Moment tengah malam dan fajar itu menjadi saat-saat ternodai sang lampu merah. Pengendara seenaknya saja, melewatinya tanpa permisi dan ngomong secara langsung. “Permisi pak lampu merah saya mau melewati anda, tolong izinkan saya” kata pengendara “Baiklah saudara yang baik, silahka berjalan dengan semestinya dan berhati-hatilah jangan lupa keluargamu menunggu di rumah” jawab Sang Lampu tiga warna ini.
Yah, jika saja itu terjadi pastilah di dunia mimpi. Mau di apakan seperti apa lagi, lampu merah memang raja yang fleksibel di tengah hari ia sibuk mengatur pengedara dari berbagai arah. Jika malam ia terlelap tidur, dan membiarkan pengendara tidak mengganggu lelap tidurnya.
Semoga kita termasuk pengguna lampu merah baik dan dapat menggunakan moment ini semaksimal mungkin.

Tidak Enak Menjadi Perokok Pasif


Saat ini, merokok ditempat umum sudah menjadi hal yang disadari dampaknya. Terutama merokok disekitar perempuan, anak-anak ataupun balita. Namun masih ada saja beberapa orang yang nakal menghisap sebatang rokok, dengan seenaknya mereka mengeluarkan asap di sekitar kita. Tentu hal ini merugikan, bukan? Terutama bagi orang yang tidak merokok.
Apakah benar aturan merokok ditempat umum itu ada? Dan memang seramai dibicarakan orang. Untuk meminta keterangan itu saya mewawancarai Kepala Puskesmas Purwakarta Cilegon Dr. Faisal. Dia mengatakan, belum ada sanksi khusus yang dikeluarkan pemerintah Cilegon baik perda, perwa atau aturan lainnya dalam menangani hal ini.
“Untuk tempat umum secara keseluruhan setahu saya belum ada, tetapi di puksesmas sudah memberlakukan area bebas asap rokok. Kita memberi peringatan melalui poster yang ditempel di dalam atau luar puskesmas. Kalau pun ada yang merokok di area ini, sanksinya hanya berupa teguran saja,” ujar Dr Faisal.
Saat ini memang hanya berlaku di mall, kantor, atau rumah sakit saja. Peraturan yang mengikat dan secara tegas di berlakukan memang belum ada di daerah-daerah Indonesia. Padahal dampaknya serius dan jangka panjang, bagi perokok pasif.
Menurut Dr Faisal dampak jangka pendek bagi perokok pasif (yang tidak merokok, namun menghisap asap itu dari perokok aktif) jika ada alergi pada saluran nafas akan mudah tersumbat. Pada awalnya akan menimbulkan batuk dan sesak, karena memang rokok mengandung lebih dari 100 zat kimia berbahaya.
Dokter yang juga bertugas di puskesmas Ramanuju, Cilegon ini menjelaskan juga pada saya, cara paling ampuh untuk menanggulangi asap perokok aktif adalah menghindar sejauh-jauhnya. “Kalau pun pakai masker akan tetap terkena dan masuk. Mata kita pun akan menjadi korban asap rokok, maka dari itu cara paling efektif adalah menjauhi perokok aktif itu,” kata Dr Faisal.
Dr. Faisal pun menganjurkan dalam Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) untuk tidak merokok. Agar tubuh tetap terjaga fit. Kalau pun sehari-harinya merokok, ya harus di udara terbuka. Agar asapnya langsung hilang dan orang di sekitarnya tidak menjadi perokok pasif.
Untuk para perokok pasif, yang sudah terlanjur banyak menghisap asap rokok di mana pun disarankan makan sayur dan buah yang setiap harinya. Karena itu, mengandung antioksidan terutama vitamin E dan D-nya. Selain itu Dr. Faisal menyarankan untuk meminum susu dan berolahraga secara rutin.
 “Di dalam susu terdapat antibodi dan protein yang dapat bekerja menghilangkan kandungan racun rokok. Serta olahraga memberikan aliran darah dan jantung secara lancar, fungsi itu akan membentuk stamina prima yang dapat melawan semua bakteri dan zat kimia yang akan dan sudah masuk ditubuh kita,” ujar Dr Faisal.
Yuk, kita mulai dari diri sendiri untuk mengurangi rokok dari lingkungan kita dan masyarakat Indonesia.

Senin, 07 Mei 2012

Berdendang dengan Pengamen


Mereka menyebut dirinya sebagai 'Pengamen'. Bocah-bocah ini berdendang menyanyikan lagu 'Ayu ting-ting' dengan lirik 'dimana-dimana'. Lagu 'iwak peyek' yang di populerkan oleh wayang OVJ pun turut menjadi nuansa ramai bus malam yang saya tumpangi. Tak ketinggalan lagu band Wali - Bukan Bang Toyib menambah kesan dangdut sambil bus bergoyang.
Ku perhatikan gerak-gerik pengamen cilik ini, mereka begitu semangat bernyanyi. Ada yang terbersit dipikiran ku, mereka mencari uang-uang kecil dari satu bus ke bus yang lainnya. Berlari-berebut tumpangan bersama kawan seperjuangan. Tak ada kata mengeluh dan penyakit malas yang hinggap di mimik mereka. Entah itu karena tuntutan atau mengikuti arus keadaan, yang menyebabkan mereka harus berbuat seperti ini.
Sungguh di sayangkan jika melihat pemuda minta-minta ke rumah dengan style kusut-lusuh dan mimik memelas minta belas kasihan orang lain. Saya kira tidak pantas! Ia memiliki tubuh yang sehat-muda-enerjik, jika malas-memelas seperti itu. Rugi sekali rasanya.
Mereka bisa banting tulang menjadi apapun, asalkan tidak meminta kepada orang, dengan niat seadanya. Begitu miris kawan.
Lantas bagaimana dengan kita? Apakah di sudut-sudut kehidupan kita tetap mengharapkan kemalasan itu terus menggelayuti kita? Sementara Penngamen cilik sibuk mencari uang untuk menghidupi tubuh dan yang mengeluarkan tubuh mereka?
Pantaskah kita mengeluh? Pantaskah kita malas? Pantaskah kita meminta dengan memelas? Pikirkan lah kawan. Ini hanya sebatas tempat, yakni Bus. Belum sampai ke kota-kota besar lainnya, belum di provinsi-provinsi lainnya, Negara bahkan Dunia.
Banyak yang harus kita saingi dan tandingi dengan cara-cara mulia dan baik. Kita bersaing sehat untuk meninggalkan nama baik kita di bumi ini, lantas tercatat di benak generasi berikutnya. Indah bukan? Menjadi seseorang yang dikenang karena jasa baiknya.
Salam Semangat!

Antara Batas Suci dan Alas Kaki


Foto ini saya ambil di salah satu Masjid, ketika hendak menunaikan solat Jum'at, (4/5/2012). Hal ini begitu wajar di biarkan padahal tulisan 'Batas Suci' sangat jelas dan terbaca. Apakah ini kebiasaan yang dibiarkan begitu saja? Semoga tidak!


Minggu, 06 Mei 2012

Formulir Pendaftaran BYRCC ke-3 (2012) KSR PMI Untirta


FORMAT PENDAFTARAN
TINGKAT MADYA DAN WIRA SE-BANTEN

No. Pendaftaran :
..............................................................
Nama sekolah :
..............................................................
Alamat sekolah :
...................................................................................................................................................................................................................................................
Telp. Sekolah : ..........................................
No. Yang bisa di hub. : .................................

A.   Regu Pertolongan Pertama
No
Nama peserta
1

2

3

4

5

6

7

 
B.    Regu Perawatan Keluarga
No
Nama peserta
1

2

3


C.   Regu Karikatur
No
Nama peserta
1



D.   Cerdas Cermat
No
Nama Peserta
1

2

3


E. Bongkar Pasang Tandu Putra
No
Nama Peserta
1

2

     
       F.   Bongkar Pasang Tandu Putri
No
Nama Peserta
1

2


G. Regu Pendidikan Remaja Sebaya
No
Nama Peserta
1

2

3

4

5

6

7

8

9

10


H. Regu mading
No
Nama Peserta
1

2

3


Official Kontingen
No
Nama
1
Pelatih                         :
2
Asisten Pelatih             :
3
Pembina Teknis PMR    :

*Sertakan ( Foto copy identitas Siswa)
 Pendaftaran disimpan dalam Amplop  Coklat.
*Hal – hal yang belum jelas pada juknis, akan dibahas pada saat technical meeting.  


 
......................., .................. 20......
Mengetahui,
Kepala sekolah SMA/SMK/MA/ SMP/MTS atau Sederajat
Kab. / Kota ...........................
 

NIP.
 ........................................................


Petunjuk Teknis Pelaksanaan BYRCC ke-3 (2012) KSR PMI Untirta


 PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN
BANTEN YOUTH RED CROSS COMPETITION 2012

A. Kegiatan Khusus :
1.     Pertolongan Pertama (PP)
v  Regu PP akan mengikuti 2 sesi perlombaan yaitu Post Test dan Post Peragaan
a.       Ketentuan Post Test
Post Test Teori berupa pilihan ganda sebanyak 20 soal PG dan 5 soal essay dengan durasi waktu 30 menit. Setiap team hanya boleh mengirimkan 1 anggotanya untuk mengikuti post test teori. (hasil test teori akan diakumulasi dengan test peragaan dan ruang isolasi)
Ketentuan Test Peragaan (Post Pertolongan)
Post ini terdiri dari 7 orang untuk setiap kelompoknya dengan 4 orang sebagai penolong dan 1 korban dari peserta, 2 orang pembuatan tandu untuk dipergunakan dalam hiking PP . Dalam post ini peserta akan menerima gambaran situasi kejadian dan peserta diberikan waktu selama 60 detik untuk memahaminya dengan waktu peragaan selama maksimal 12 menit. Peragaan PP berakhir setelah penanganan dan peserta memberikan jawaban selesai kepada dewan juri.
v       Post Hiking PP terdiri dari(max 5menit tiap post)
-       tangga menurun
-       lorong sempit
-       pagar tembok
-       rujukan
v      Panitia bersama juri akan menghitung perolehan hasil nilai dan peserta akan menerima salinan nilai penandatanganan. Total nilai akan diakumulasi dari seluruh rangkaian. Setelah penanda tanganan hasil nilai,  peserta dilarang mengajukan protes / klarifikasi terhadap hasil penilaian akhir, kecuali jika terdapat kesalahan pada total nilai.
v      1 Team terdiri dari 7 orang.
v      Peraturan akan dibacakan saat Technical Meting
v      Setiap regu wajib membawa peralatan PP lengkap sebagai berikut :
No
Nama Barang
jumlah
1
Kasa steril ukuran besar
1 pack
2
Pembalut gulung
6 buah
3
Mitella
1 set
4
Plester
2 buah
5
Pembalut donat/cincin
1 buah
6
Alkohol
1 botol
7
Rivanol
1 botol
8
Bethadine

9
Cairan pencuci mata (Boorwater)

10
Spalk
1 set
11
Gunting

12
Pinset

13
Senter

14
Kapas

15
Selimut

16
Kartu penderita

17
Alat tulis

18
Oxygen

19
Air minum

20
kantong plastik


2.     Perawatan Keluarga (PK)
v Regu terdiri dari 3 orang (bebas) dengan komposisi sebagai berikut :
                              i.     1 orang dipersiapkan mengikuti tes teori
                             ii.     3 Peserta dipersiapkan untuk peragaan.
Ø  Lomba dibagi 2 tahap, yaitu :
1.   Tes Teori
·       Tes tertulis (Pilihan Ganda 20 soal dan   essay 5 soal)  dengan durasi 30 menit.
2.   Tes Peragaan
·       Peserta yang terdiri dari 3 orang dengan pembagian tugas sebagai berikut :
                                                i.    Orang ke-1 sebagai juru bicara
                                               ii.    Orang ke-2 sebagai peraga
                                              iii.    Orang ke-3 sebagai pasien
·  Materi peragaan akan dilakukan pengundian, sebelum peragaan. Materi peragaan dipilih/diberikan saat akan memulai peragaan.
·  Pasien ditunjuk oleh juri
·  Durasi peragaan selama 10 menit, bila melebihi waktu dinyatakan selesai. Penilaian akan langsung dilakukan oleh juri.
v Peserta bersama juri akan menghitung hasil nilai peragaan dan menandatangani hasil nilai dan peserta akan menerima salinan nilai, setelah penandatanganan dilarang protes / klarifikasi kebenaran jawaban, kecuali ada kesalahan total nilai.
v Total nilai akan diakumulasi dari hasil Tes Teori dan Tes Peragaan.
v Peralatan yang disediakan oleh panitia:
                                      i.        Tempat tidur (2)
                                     ii.        Kasur (2)
                                    iii.        Seprai putih 2 buah
                                    iv.        Selimut lurik 2 buah
                                     v.        Bantal 2 buah
                                    vi.        Tensi dan stestoskop (2)
Selebihnya dibawa oleh peserta.
v Buku pedoman yang dijadikan refrensi ada PK dan RSPS terbitan PMI
3.     Cerdas cermat (CC)
Penyisihan
a.     50 soal ( 30 menit) tipe soal SNMPTN
b.     diambil 5 team berdasarkan nilai tertinggi.
Final (5 babak)
a.     Babak Benar salah
b.     Babak lempar soal
c.     Rebutan
Peserta terdiri dari 3 orang
a.     Final all.
Peserta berkumpul 10 menit sebelum acara dimulai.

4.     Pendidikan Remaja Sebaya (PRS)
v  Regu terdiri dari 10 orang (bebas) dengan komposisi sebagai berikut :
a.     8 orang untuk mengikuti drama
b.     2 orang untuk presentasi
v  PRS dibagi 2 tahap, yaitu :
a. Presentasi
·   Dimana yang mengikuti presentasi adalah 2 orang, peserta bukan orang yang yang mengikuti drama
·   Tema presentasi, ada 4 topik, dengan sistem undian. Tema sebagai berikut :
1.  Kehamilan dini dan aborsi
2.  NAPZA
3.  Kesehatan Reproduksi Remaja
4.  Norma sosial 
Peserta diwajibkan membuat makalah sebelum pelaksanaa PRS
Durasi presentasi selama 5 menit
v  Aspek penilaian : kesesuaian materi dengan judul, teknis presentasi, bahasa, manajemen waktu, dan pembuatan makalah.
b.   Drama
·         yang mengikuti drama sebanyak 8 orang.
·         Tema sesuai dengan yang sudah dipresentasikan.
v  Aspek penilaian yaitu : Keseuaian tema, penguasaan peran, penguasaan panggung, tata panggung, amanat drama, ketepatan waktu, vocal, penyediaan alat bantu, team work.
v  seluruh peserta akan dikumpulkan di ruang isolasi sebelum plaksanaan lomba.
v  waktu pelaksanaan drama selama 10 menit, 5 menit diberikan untuk setting panggung. jd total 15 menit.
v  Peserta bersama juri akan menghitung nilai dan menandatangani hasil nilai dan peserta akan menerima salinan nilai
v  Penentuan pemenang adalah
a.   Bila terjadi nilai sama, akan dibuat dari kecepatan waktu yang digunakan dalam menyelesaikan setiap tahapan lomba.
v  Materi sesuai dengan Buku Panduan PRS terbitan PMI Pusat.
5. Pasang Tandu Darurat Mata Terbuka
v  Peserta berjumlah 2 orang (kategori Pa), (kategori Pi)
Peralatan
Peralatan yang harus disediakan oleh peserta, sebagai berikut :
a.   Tali yang memiliki ukuran a.l : 1 pasang tali, masing-masing berukuran antara 12-13 meter (Bebas)
b.   Mitela sebanyak 5 buah
c.   Selimut lurik 1 buah
d.   Bambu yang berukuran :
·      225 cm sebanyak 2 buah
·      60 cm sebanyak 2 buah
e. peralatan tandu dibawa  masing2 peserta
Pelaksanaan
a.   Peserta akan diberikan aba-aba seperti, tiga... dua... satu... mulai dan diakhiri dengan mengucapkan kalimat selesai (tanpa ada satupun anggota regu masih melakukan peragaan)
b.   15 menit sebelum lomba dimulai, semua peserta sudah siap ditempat.
c.   3 X peserta dipanggil tidak ada, maka akan didiskualifikasi.
Penilaian
Kriteria penilaian a.l :
a.   Kecepatan, adalah :
Kecepatan yang diharapkan max. 5 menit (Pa) max 6 menit(Pi), lebih dari waktu yang diberikan maka peragaan dihentikan dan langsung dilakukan penilaian.
b.   Kebenaran dan kerapihan
Kebenaran dalam arti peserta harus mengetahui tata urut pelaksanaan kerja sebagai berikut :
1.   Jarak bambu panjang dengan bambu pendek adalah 25-30 cm. Dan jarak bambu pendek yang bersilangan dengan bambu panjang adalah 3-5 cm. Lebar tandu diukur dari bagian dalam tandu 40-45 cm.
2.   Simpul yang digunakan adalah simpul pangkal, jumlah lilitan tali dibambu panjang dan bambu pendek berjumlah 6 buah.
3.   Jumlah simpul jangkar sebanyak 14 buah dan otomatis simpul persilangan ditengah berjumlah 8 buah. Simpul jangkar harus sejajar dengan simpul jangkar yang diseberangnya. Simpul tengah harus lurus bila ditarik garis lurus. Sisa ujung tali bebas, yang penting tidak terjuntai mengena tanah.
4.   jarak antar jangkar 17 – 21cm.
5.   Pemasangan mitela penyangga, untuk bagian kepala dan kaki puncak segitiga mengarah keluar, untuk tiap bagian panggul dengan lipatan/slap 2. Sedangkan pemasangan mitela yang berfungsi sebagai tali pengaman berada dibambu kanan bagian kepala, tepat diantara simpul jangkar kedua dan ketiga (pengaman 1) dan tepat diantara simpul jangkar yang kelima dan keenam. Tali pengaman menggunakan lipatan/slap 8.
6.   Pemasangan selimut diharuskan membentuk posisi diagonal dan bagian selimut yang berada di atas tandu berwarna putih atau bagian dalam selimut, bila salah tidak mendapat poin. Lalu selimut yang berada  disisi luar tandu dilipat rapih ke arah dalam tandu.
7.   Setelah selimut dilipat, tali pengaman diharuskan melintang ke arah dalam tandu.
c.   Kekuatan
Bambu tidak jatuh, pada saat bagian pegangan tandu dipegang hanya salah satunya (4 sisi dinilai).

6. Lomba Mading
v  Peserta terdiri dari 3orang siswa dan atau siswi.
v  Tema ( Siaga bencana dan Ayo donor darah)
v  persyaratan mading
1. dibuat pada saat perlombaan
2. sumber naskah dibuat diskolah masing – masing
3. ukuran madding : 100 cm x 100 cm( disediakan oleh pnitia.
4. model 2 dimensi dan digantung
5. aksesoris dapat disesuaikan dengan keinginan masing2 pserta,madding yg tlah selesai dikerjakan ditempat lomba, harap dilapisi plastic transparan
6. isi madding tidak diperkanankan dobel, yaitu hanya memuat rubric sbb :
a. rubric yg diwajibkan : ( judul/nama, susunan redaksi, sapa redaksi)
7. pserta membawa peralatan sendiri beserta naskah rubric yang telah disiapkan dari sekolah masing2.
v  penilaian
a. ( bahasa, keindahan, isi, kreatifitas, kerapihan, warna, ).

            7.  Lomba Karikatur

v  Peserta terdiri 1 orang
v  Tema ( Siaga bencana dan donor darah)
v  Persyaratan
1. dibuat pada saat perlombaan
2. kertas disediakan oleh panitia
3. peserta membawa peralatan sendiri (Bebas)
4. tidak diperkenankan berbau SARA, pornografi/pornoaksi.
5. membawa  foto wajah tokoh

v  Aspek penilaian
a. Kejelasan gambar
b. Kejelasan Tokoh
c. Kehalusan gambar.
                       
            Juara :
- Uang Pembinaan ( Juara Umum )
Rp. 1.000.000,- (Wira dan Madya )
- Tropy Bergilir Gubernur Banten (Madya  dan Wira)
- Tropy Juara Umum ( Madya dan Wira )
- Tropy Juara Hiking PP 1,2,3 (Madya dan Wira)
- Tropy Juara PK 1, 2, 3 (Madya dan Wira)
- Tropy Juara PRS 1,2,3 (Madya dan Wira)
- Tropy Juara Tandu Putra 1,2.3 (Madya dan Wira)
- Tropy Juara Tandu Putri 1,2,3 (Madya dan Wira)
- Tropy Juara Karikatur 1,2,3 (Madya dan Wira)
- Tropy Juara Mading 1,2,3 (Madya dan Wira)
- Tropy Juara Cerdas Cermat 1,2,3 (Madya dan Wira)