Sabtu, 25 Februari 2012

Angin Membawa Kabar


Tak seketika kita berpikir akan pahitnya hidup, pun tak ayal mengayal dalam hidup yg nyata.
Selepas rinduku yg tertanam dipadang cinta, tersiram air suci yg tmpak putih ketika itu.
Angin kabarkanlah aku pada dia, bahwasanya diriku baik disini. Dan antarkanlah aroma cintanya padaku tuk obat ampuh rindu pribadi padanya. Penat terasa raga itu, selaksak talas liar ditelan mentah-mentah. Layaknya kisah ramayana dipanggung ceritera lama.
Aah, lama-lama tercurah dalam kertas hidup, kisah sang petualang mengenal dunia rasa yg tlah terbentuk sejak jaman nabi adam.
Lembaran baru ku kutip tepat diantara perang hebat bak panah tertancap dalam palung samudra.
Singkat torehan hati, terlalu pagi ku bersamanya biarkan kisah ini berlanjut tuk semestinya sampai pada akhirnya kubahagia.
Tak luas harapku ,ketika ia btuh aku ada disampingnya. (cilegon, 24 september 2010)

0 komentar:

Posting Komentar